Dibagian ini akan menceritakan tentang cara orang - orang jepang bekerja .
=======
Pada dasarnya orang - orang jepang bekerja disebuah lembaga atau perusahaan sampai pensiun. Orang jepang umunnya menganggap bahwa orang harus bekerja dalam lapangan yang menjadi pilihan hidupnya. seorang yang bercita - cita menjadi pelukis yang serius, misalnya , mengajar menggambar disekolah atau menyelenggarakan kursus melukis atau tidak bekerja sama sekali , supaya bisa menumpahkan perhatian dan hidup sehari - hari dia dapat bekerja serabutan, arubaito. Kata arubaito berasal dalam bahasa jerman arbeit, tetapi dalam bahasa jepang mempunyai arti yang khusus, yaitu bekerja sambilan. Bekerja dalam arti umum disebut shigoto.
Pada tahun 1980-an, ada profesor Universitas Kyoto yang oleh Partai Komunis Jepang dicalonkan untuk menjadi Gubernur Kyoto. Dia baru boleh mencalonkan diri setelah terlebih dahulu mengundurkan diri dari Universitas tempatnya mangajar. Tidak bolah seorang profesor mencalonkan atau dicalonkan untuk jabatan negara dalam kedudukannya sebagau pegawai negeri. Sang profesor berhenti sebagai guru besar untuk dapat dicalonkan dan ternyata yang terpilih menjadi Gubernur Kyoto orang lain. Saya tidak tahu bagaimana jadinya dengan beliau, tetapi yang pasti takkan mungkin beliau mau kambali mengajar ditempatnya yang dahulu. Orang Jepang biasanya tidak mau kembali ke tempat yang lama kalau sudah pernah mengundurkan diri, untuk menjaga muka dan harga diri.
Tak Pandai Bohong
Bohong buakanlah sesuatu yang asing buat kita, bahkan terkadang kita sering melakukan kebohongan, entah itu kebohongan kecil ataupun kebohongan besar. yang terutama dalam soal kebohongan - kebohongan kecil, seperti terlamabat menepati janji, terlambat datang ke kantor, atau terlambat datang ke sekolah dan selalu dengan alasan "wah, maaf jalanan macet!" atau "Wah, bis penuh - penuh", orang tidak bisa memeriksa apa benar jalanan macet atau tidak setiap waktu jalanan Jakarta selalu macet dan bis selalu penuh. Hanya kalau tahu bahwa jalanan selalu macet dan bis selalu penuh mengapa tidak berangkat lebih awal ?
Pendeknya dalam masyarakat kita yang mayoritas muslim, berbohong kecil - kecilan dianggap biasa saja, sehingga tidak dianggap bohong lagi. Orang - Orang jepang sejak kecil di didik baik dirumah maupun di sekolah dididik harus berbicara terus terang dan jangan sampai berbohong, dan itu tidaklah diajarkan secara verbal, melainkan dilaksanakan dalam kehidupan sehari - hari. Pendeknya sejak kecil mereka tidak pernah mendengar atau malihat contoh bohong, sehingga mereka sendiri tak dapat melakukannya.
Di Jepang kalau bis atau kereta api terlambat, para penumpang akan mendapatkan secarik keterangan yang memberitahukan memang kendaraan itu terlambat dengan disebutkan berapa lamanya, terhitung sampai dengan menit. Jadi, tak bisa mengatakan bahwa bis atau kereta api mogok kalau tak ada surat dari perusahaan bis atau kereta api yang mendukung pernyataan itu.
para pedagang yang di Indonesia selalu diidentikkan dengan tukang bohong / tukang tipu karena ada pendapat yang mengatakan bahwa kalau tidak berbohong tidak akan mendapat keuntungan,. Di Jepang tidak juga bisa berbohong, misalnya kalau kita membeli buah - buahan dan ingin mengambil 1 tempat / 1 kantong, karna kita tak tahu bahwa diantara buah yang tertumpuk di situ ada yang busuk, maka pedagangnya akan segera memberi tahu kita bahwa dalam tumpukan itu ada yang busuk, dan kita diminta untuk mengambil tumpukan yang lain.
begitu juga kalau kita membeli barang - barang lain, pedagangnya selalu memberitahukan cacat barang yang hendak kita beli kalau memang mengandung cacat. Sebenarnya sudah jelas mereka menganut nilai - nilai islami sesuai dengan Hadis Rasulullah, dan masih banyak nilai - nilai islami lain yang dilakukan oleh orang - orang jepang dalam hidupnya sehari - hari, misalnya tak pernah mengurangi kulakan / timbangan barang yang dia jual dalam arti barang yang diterima si pembeli sama baik dan sama banyak dengan yang ditawarkan. Hanya saja yang disayangkan, mereka tidak mengicapkan kalimat sahadat dan masih melakukan hal - hal yang jelas - jelas dilarang oleh Islam seperti : minum - minum khamar (sake), memakan daging babi, memuja berhala, dan masih banyak lagi.
===========================karangan : Ajip Rosidi
Post by : Sarah
Nah cerita Hanaminya sampai disini , selanjutnya akan dilanjutkan dengan cerita yang lain .
:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar